Contoh dan Pengertian Storyboard
Apakah kalian mengetahui apa itu storyboard? mungkin saja bila kalian seorang yang sering berkecimpung dalam dunia desain grafis pastinya sudah mengerti atau mengetahui istilah yang satu ini.
Karena Storyboard berhubungan dengan gambar menggambar,, misalnya seperti sketsa gambar kajadian-kejadian pada cerita suatu film atau video pendek.
Dalam hal ini tentunya dalam pembuatan film storyboard sangatlah penting lohh,,,, terutama film animasi maupun dalam video pendek. Jika kalian ingin memahami mengenai “apa itu Storyboard” maka kaki akan memberikan ulasan mengenai Storyboard agar kalian dapat memahaminya.
Storyboard adalah suatu sketsa gambar yang disusun secara berurutan sesuai naskah cerita, dengan storyboard maka pembuat cerita dapat menyampaikan ide cerita secara lebih mudah kepada orang lain,
karena dengan storyboard maka pembuat cerita dapat membuat seseorang membayangkan suatu cerita mengikuti gambar-gambar yang sudah tersaji, sehingga dapat menghasilkan persepsi yang sama dengan ide cerita yang dibuat. Storyboard juga dapat di artikan sebagai naskah yang disajikan dalam bentuk sketsa gambar yang berurutan,,berguna untuk memudahkan pembuatan alur cerita maupun pengambilan gambar.
Sejarah Storyboard
Storyboard pertama kali di kembangkan di studio Walt Disney,pada tahun 1930.Perkembangan storyboard di disney di berawal dari revolusi buku-buku komikyang terbentuk sketsa cerita yang telah di buat. sejak tahun 1920 yang berujuan untuk menggambarkan konsep mata pelajaran kartun animasi pendek.
Dalam buku The Story Of Walt Disney (Hendry Holt 1956 )Diane disney miller menjelaskan bahwa storyboard pertama di ucapkan pada tahun 1933. Storyboard pertama kali di buat oleh seorang animator bernama Webbsmitt.
Ideu tersebut di ambilnya dari gambar adengan pada lembaran kertas yang terpisah lalu di susunnya pada papan buletin untuk membuat urutan cerita.
Selanjutnya Studio Waltherlantz production pada awal tahun 1935 menjadi studio kedua yang mulai mengembangkan sketsa ceriat menjadi storyboard.
Pada tahun 1936 Halman, Ising dan Leon SCHLESINGER juga menerapkan konsep storyboard. Akhirnya ,sejak tahun 1937-1938 hampir semua studio menggunakan storyboard sebagai pengganti sketsa cerita.
Dan hal yang perlu di perhatikan dalam pembuatan Storyboard antara lain :
- Mengidentifikasi kebutuhan pembuatan projek
- Menentukan bentuk projek yang akan di buat
- Menentukan topik yang akan di angkat
- Apa yang menjadi sasaran atau tujuan pembuatan produk tersebut
- Apa kelebihan produk tersebut
- Syarat khusus yang dari clien
- Berapa banyak produk yang tampil pada tiap scene
- Perasaan apa yang di harapkan oleh audience
- Budget
- Dan Mengumpulkan data sebanyak mungkin
Setelah proses diatas terlaksana maka lanjut pada proses pembuatan script atau naskah ,kemudian ke proses pembuatan Storyboard.
Tujuan Dari Storyboard
Adapun tujuan dari Storyboard yaitu:
- Sebagai panduan bagi orang-orang yang terlibat didalamnya,, mulai dari sutradara, penulis cerita, lighting dan kameramen.
- Memungkinkan seorang pembuat film untuk mempresvisualisasikan ide-idenya.
- Sebagai alat untuk mengkomunikasi ide keseluruhan film
- Menjelaskan tentang alur narasi dari sebuah cerita.
- Berperan dalam pewaktuan “timing” pada sequence,, percobaan-percobaan dengan sudut padang kamera,, perpindahan dan kesibambungan “continuty” antara elemen-elemen dalam sebuah frame.
Komponen–Komponen Storyboard
Pada umumnya penulisan storyboard dan storyline sering menjadi satu kesatuan yang saling mendukung terdiri dari beberapa adegan yang tersusun dan didalamnya terdapat :
- Bentuk adegan atau potongan-potongan gambar sketsa
- Bentuk (alurcerita) untuk memperjelas gambar sketsa
- Bentuk dramatisasi (adegan yang berisi tentang adegan karak tertertentu)
Dengan Storyboard tidak hanya akan mempercepat proses pembuatan film, tetapi juga untuk mewujudkan visi artistik produk Multimedia yang akan di buat. Sehingga dengan mengacu pada rencana shooting dalam storyboard para pemain dan kru dapat mengerjakan tugas mereka masing-masing dengan cepat atau tepat. Storyboard secara gamblang memberikan tataletak visual dari adegan seperti yang terlihat melalui lensa kamera.
Untuk itu terdapat kaidah yang harus ada dalam pembuatan storyboard. Format dan susunannya bisa disesuaikan oleh masing-masing storyboarder. Komponen-komponen penyusun storyboard yang harus ada pada template adalah berikut:
- Bagian Judul: Berisi tentang Judul, Episode, Scene, dan Halaman.
- Bagian Sub Judul: Berisi tentang Penjelasan Takeshot, Panel, Squence, Lokasi, danSetting Waktu.
- Bagian Visual: Berisi tentang Gambaran adegan dengan menyisipkan visual atau foto, grafis, dll. Anda juga dapat mencakup teks yang akan ditampilkan di layar, atau Anda dapat membuat bagian lain untuk teks.
- Bagian Audio: berisi tentang uraian audio yang akan melengkapi berupa nama dari file musik atau rekaman, dan atau efek suara (SFX) yang akan bermain dilayar masing-masing.
- Bagian Dialog/Action : berisi detil action dan pergerakan kamera (framing, angle) serta dialog adegan (jika ada).
- Bagian Properties : berisi tentang penjelasan artistic, property, wardrobe, dan Timing atau dur.
Prinsip Storyboard
Storyboard merupakan konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk audio dengan mengolah elemen desain grafis berupa bentuk dan gambar,
huruf dan warna, serta tata letaknya, sehingga pesan dan gagasan dapat diterima oleh sasarannya. Storyboard juga tidak terbatas hanya pada pembuatan animasi atau film saja karena produksi iklan, game,
cd multimedia dan elearningpun menggunakan story board. Apa yang harus diperhatikan pada penulisan storyboard?
Ada beberapa Prinsip dalam penyusunan storyboard antara lain:
- Pesan visual harus kreatif (asli, luwes dan lancar),
- Komunikatif,
- Efisien dan efektif,
- Sekaligus indah atau estetis.
Proses Pembuatan Storyboard
Berikut ini terdapat beberapa proses pembuatan storyboard, diantaranya adalah:
- Storyboard adalah visualisasi ide dari aplikasi yang akan dibangun, sehinggadapat memberikan gambaran dari aplikasi yang akan dihasilkan atau tepat. Storyboard secara gamblang memberikan tata letak visual dari adegan seperti yang terlihat melalui lensa.
- Seorang pembuat Storyboard harus mampu menceritakan sebuah cerita yang Untuk mencapainya, mereka harus mengetahui berbagai film, dengan pengertian tampilan yang bagus, komposisi, gambaran berurut dan editing. Mereka harus mampu untuk bekerja secara sendiri atau dalam sebuah bagian tim. Mereka harus mampu menerima arahan dan juga bersiap membuat perubahan terhadap hasil kerja mereka.
- Sebelum membuat Storyboard, disarankan untuk membuat cakupan Storyboard terlebih dahulu dalam bentuk rincian naskah yang kemudian akan dituangkan detail grafik dan visual untuk mempertegas dan memperjelas tema. Batasan produksi terakhir akan dijelaskan supaya sesuai dengan jenis produksi yang ditentukan, misalnya Storyboard akan digunakan untuk film, iklan, kartun ataupun video.
- Untuk proyek tertentu, pembuat Storyboard memerlukan ketrampilan menggambar yang bagus dan kemampuan beradaptasi terhadap gaya yang bermacam. Mereka harus mampu untuk mengikuti desain yang telah dikeluarkan dan menghasilkan kerja konsisten, yang digambar pada model.
Copyright by : https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-storyboard/
Contoh Storyboar sederhada dari Kenneth Chan
Tugas !1
Silahkan Kalian Buat Sebuat cerita pendek dengan tema dan judul bebas dan cobalah kalian buat Storyboardnya sesuai dengan kemampuan kalian masing-masing.
Hasilnya kalian foto dan kirim kepada pengajar yang bersangkutan

ook
BalasHapus